Wanita ini buat
beberapa ratus boneka untuk gantikan penghuni desanya
Wanita berumur 64 th. ini bernama Jual Boneka Wisuda Malang Ayano Tsukimi. Ia tinggal
di Nagoro, satu desa terpencil di Jepang. Perempuan lansia yang masih tetap
tampak bugar ini mempunyai hoby yang cukup unik, buat boneka seukuran manusia
yang serupa dengan keluarga serta kerabatnya.
Seperti dilaporkan Moments Journal, hoby Tsukimi ini diawali
saat satu tahun lebih waktu lalu ia kembali pada kampung halamannya, Nagoro.
Tsukimi merasakan desanya telah tidak seramai dahulu. Beberapa besar warga yang
ia kenal banyak yang telah meninggalkan desa. Populasinya alami penurunan
mencolok dari beberapa ratus jadi beberapa puluh saja.
" Saat ini cuma ada 37 orang yang tinggal disini,
" katanya.
Karna tidak banyak aktivitas yang dapat ia kerjakan, pada
akhirnya Tsukimi mengambil keputusan untuk mulai buat boneka seukuran manusia.
Awalannya ia buat boneka yang serupa dengan ayahnya, lalu ibunya, serta
lam-kelamaan anak-anaknya. Karna Tsukimi begitu suka pada hasil karyanya, pada
akhirnya ia mengambil keputusan untuk buat semakin banyak boneka. Ia mulai buat
boneka-boneka yang serupa dengan beberapa tetangganya, terlebih beberapa
tetangga yang telah tidak dapat dia jumpai sekali lagi. Setiap kali ada
tetangganya yang wafat atau meninggalkan desa, Tsukimi juga akan selekasnya
buat boneka tiruan mereka, lantas memposisikan boneka-boneka itu seperti tengah
beraktivitas yang umum dikerjakan oleh tetangganya.
Ia membikinkan boneka anak-anak serta guru untuk ditempatkan
di gedung sekolah yang telah lama kosong, boneka yang mirip beberapa manula
komplit dengan kursi roda yang diposisikan seperti tengah menanti bus di halte,
serta beragam boneka anak-anak dan orang dewasa yang terlihat tengah melakukan
aktivitas dirumah mereka. Jadi janganlah heran bila Anda temukan boneka yang
terlihat seperti tengah bertani di ladang, belajar di kelas, atau memancing di
sungai.
Dilaporkan Elite Daily, Tsukimi berasumsi boneka-boneka
bikinannya jadi satu bentuk penghormatan pada jiwa beberapa kerabat yang telah
pergi mendahuluinya. Ia telah berasumsi boneka-boneka itu seperti anaknya
sendiri. Mulai sejak sepuluh th. paling akhir, Tsukimi telah buat lebih dari
350 boneka. Saat ini desanya telah dipenuhi masyarakat sekali lagi, walau sudah
pasti suasananya tetaplah sepi. Serta karena boneka-boneka bikinannya itu, saat
ini Nagoro di kenal jadi Lembah Boneka.
Ia membikinkan boneka anak-anak serta guru untuk ditempatkan
di gedung sekolah yang telah lama kosong, boneka yang mirip beberapa manula
komplit dengan kursi roda yang diposisikan seperti tengah menanti bus di halte,
serta beragam boneka anak-anak dan orang dewasa yang terlihat tengah melakukan
aktivitas dirumah mereka. Jadi janganlah heran bila Anda temukan boneka yang
terlihat seperti tengah bertani di ladang, belajar di kelas, atau memancing di
sungai.
Dilaporkan Elite Daily, Tsukimi berasumsi boneka-boneka
bikinannya jadi satu bentuk penghormatan pada jiwa beberapa kerabat yang telah
pergi mendahuluinya. Ia telah berasumsi boneka-boneka itu seperti anaknya
sendiri. Mulai sejak sepuluh th. paling akhir, Tsukimi telah buat lebih dari
350 boneka. Saat ini desanya telah dipenuhi masyarakat sekali lagi, walau sudah
pasti suasananya tetaplah sepi. Serta karena boneka-boneka bikinannya itu, saat
ini Nagoro di kenal jadi Lembah Boneka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar