Selasa, 01 Agustus 2017

Membuat Ratusan Boneka untuk Gantikan Penghuni Desanya

 Wanita ini buat beberapa ratus boneka untuk gantikan penghuni desanya

Wanita berumur 64 th. ini bernama Jual Boneka Wisuda Malang Ayano Tsukimi. Ia tinggal di Nagoro, satu desa terpencil di Jepang. Perempuan lansia yang masih tetap tampak bugar ini mempunyai hoby yang cukup unik, buat boneka seukuran manusia yang serupa dengan keluarga serta kerabatnya.

Seperti dilaporkan Moments Journal, hoby Tsukimi ini diawali saat satu tahun lebih waktu lalu ia kembali pada kampung halamannya, Nagoro. Tsukimi merasakan desanya telah tidak seramai dahulu. Beberapa besar warga yang ia kenal banyak yang telah meninggalkan desa. Populasinya alami penurunan mencolok dari beberapa ratus jadi beberapa puluh saja.

" Saat ini cuma ada 37 orang yang tinggal disini, " katanya.


Karna tidak banyak aktivitas yang dapat ia kerjakan, pada akhirnya Tsukimi mengambil keputusan untuk mulai buat boneka seukuran manusia. Awalannya ia buat boneka yang serupa dengan ayahnya, lalu ibunya, serta lam-kelamaan anak-anaknya. Karna Tsukimi begitu suka pada hasil karyanya, pada akhirnya ia mengambil keputusan untuk buat semakin banyak boneka. Ia mulai buat boneka-boneka yang serupa dengan beberapa tetangganya, terlebih beberapa tetangga yang telah tidak dapat dia jumpai sekali lagi. Setiap kali ada tetangganya yang wafat atau meninggalkan desa, Tsukimi juga akan selekasnya buat boneka tiruan mereka, lantas memposisikan boneka-boneka itu seperti tengah beraktivitas yang umum dikerjakan oleh tetangganya.

Ia membikinkan boneka anak-anak serta guru untuk ditempatkan di gedung sekolah yang telah lama kosong, boneka yang mirip beberapa manula komplit dengan kursi roda yang diposisikan seperti tengah menanti bus di halte, serta beragam boneka anak-anak dan orang dewasa yang terlihat tengah melakukan aktivitas dirumah mereka. Jadi janganlah heran bila Anda temukan boneka yang terlihat seperti tengah bertani di ladang, belajar di kelas, atau memancing di sungai.

Dilaporkan Elite Daily, Tsukimi berasumsi boneka-boneka bikinannya jadi satu bentuk penghormatan pada jiwa beberapa kerabat yang telah pergi mendahuluinya. Ia telah berasumsi boneka-boneka itu seperti anaknya sendiri. Mulai sejak sepuluh th. paling akhir, Tsukimi telah buat lebih dari 350 boneka. Saat ini desanya telah dipenuhi masyarakat sekali lagi, walau sudah pasti suasananya tetaplah sepi. Serta karena boneka-boneka bikinannya itu, saat ini Nagoro di kenal jadi Lembah Boneka.
Ia membikinkan boneka anak-anak serta guru untuk ditempatkan di gedung sekolah yang telah lama kosong, boneka yang mirip beberapa manula komplit dengan kursi roda yang diposisikan seperti tengah menanti bus di halte, serta beragam boneka anak-anak dan orang dewasa yang terlihat tengah melakukan aktivitas dirumah mereka. Jadi janganlah heran bila Anda temukan boneka yang terlihat seperti tengah bertani di ladang, belajar di kelas, atau memancing di sungai.


Dilaporkan Elite Daily, Tsukimi berasumsi boneka-boneka bikinannya jadi satu bentuk penghormatan pada jiwa beberapa kerabat yang telah pergi mendahuluinya. Ia telah berasumsi boneka-boneka itu seperti anaknya sendiri. Mulai sejak sepuluh th. paling akhir, Tsukimi telah buat lebih dari 350 boneka. Saat ini desanya telah dipenuhi masyarakat sekali lagi, walau sudah pasti suasananya tetaplah sepi. Serta karena boneka-boneka bikinannya itu, saat ini Nagoro di kenal jadi Lembah Boneka. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar